Indonesia merupakan negara dengan Sumber Daya Alam (SDA) yang sangat sangat melimpah. Lihat saja berapa luasnya tanah kita, berapa luasnya laut kita, berapa kayanya keindahan alam kita, berapa kayanya flora dan fauna kita, dan berapa kekayaan tambang kita serta kekayaan-kekayaan kita lainnya. Bahkan menurut saya Indonesia adalah bumi kecil, dalam arti indonesia sudah memiliki segalanya untuk memenuhi kebutuhannya sendiri. Sayangnya semua kekayaan alam itu tidak di barengi dengan keberadaan Sumber Daya Manusia (SDM) yang berkualitas yang mampu/mau mengolah sendiri kekayaan alam negerinya sendiri. Karena tidak kemampuan SDM Indonesia untuk mengelola hasil kekayaannya sendiri maka sikap negara kita menjadi konsumtif sehingga perekonomian kita tidak melaju pesat.
Salah satu upaya untuk mempercepat dan menggairahkan pertumbuhan ekonomi di suatu negara adalah dengan mencetak sebanyak mungkin wirausaha. menurut Deputi Bidang Industri dan Perdagangan Kementerian Perekonomian, Eddy Putra Irawady salah satu syarat untuk mejadi negara maju adalah jumlah wirausaha 2 % dari populasi penduduk. Dari survey entreprenur Bank Dunia di 2008, jumlah pengusaha di Indonesia tertinggal dari negara lain, bahkan Malaysia. jumlah pengusaha di Indonesia hanya sekitar 1,56 persen dari total penduduk Indonesia. Sementara jumlah pengusaha di Malaysia sudah mencapai 4 persen dari total penduduknya.
Sekarang jumlah wirausaha kita sekitar 700 ribu Sehingga masih dibutuhkan sekitar 4 juta wirausaha baru untuk memenuhi persyaratan itu,
Bagaimana bisa negara yang dulunya bersekolah di negara kita bisa jauh melaju dari kita? Apakah karena mereka mempunyai SDA lebih banyak? atau apakah kita kekurangan SDM ? tentu saja jawaban dari kedua pertanyaan itu adalah "TIDAK". Negara kita memiliki SDA dan SDM yang lebih melimpah daripada malaysia. Lalu apa sebabnya? Menurut Wakil Presiden RI yang juga mantan Gubernur Bank Indonesia, Boediono. setidaknya ada 6 Penyebab mengapa perkembangan wirausaha Indonesia kalah dengan wirausaha di negara tetangga malaysia, yaitu ;
1. masalah aturan atau kejelasan regulasi, ketidakjelasan aturan dan aturan main membuat orang malas untuk berwirausaha
2. masalah kestabilan ekonomi makro, Ketidakstabilan ekonomi makro menjadi kekhawatiran bagi pihak yang ingin berwirausaha
3. masalah infrastruktur, Infrastruktur berdampak pada mudah atau tidaknya berkembang bisnis wirausaha. Di Indonesia untuk investasi di luar perkotaan yang pertama dilihat adalah ada atau tidak infrastruktur dasar yang memadai. itu mempengaruhi biaya bisnis yaitu biaya transaksi
4. masalah regulasi. Regulasi ini termasuk regulasi nasional maupun regulasi daerah. Menurut Boediono, semenjak adanya otonomi daerah banyak aturan yang mempengaruhi pengembangan wirausaha di daerah.
5. masalah perbankan
6. dan yang terakhir masalah tenaga kerja ,tenaga kerja indonesia masih banyak yang belum kompeten.
sumber : www.okezone.com
www.merdeka.com
www.bisnis.liputan6.com