Sunday, May 21, 2017

AKUNTASI INTERNASIONAL : "STANDAR AUDIT DAN AKUNTANSI GLOBAL"

AKUNTANSI INTERNASIONAL
STANDAR AUDIT DAN AKUNTANSI GLOBAL




  
Disusun Oleh :
Nama :  Prisilia Nirmala Saleh
NPM :  26213930
Kelas :  4EB01




FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS GUNADARMA
2017



KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, segala puji serta syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT, karena atas segala kuasa-Nya penulis mampu menyelesaikan tugas makalah yang berjudul “Standar Audit dan Akuntansi Global”. Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Akuntansi Internasional.
Penulis mengucapkan terima kasih kepada Ibu Budiasih selaku Dosen Mata Kuliah Akuntansi Internasional yang telah memberikan pembelajaran mengenai Akuntansi Internasional, serta kepada seluruh pihak yang tidak bisa disebutkan satu persatu yang telah memberikan dukungan baik berupa moril maupun materiil sehingga penulisan makalah ini dapat segera terselesaikan.
Semoga makalah ini dapat memberikan manfaat kepada penulis khususnya dan pembaca pada umumnya. Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna, untuk itu kritik serta saran yang sifatnya membangun penulis terima dengan segala kerendahan hati. Terima kasih. Wassalam.

          Depok, Maret 2017

            Prisilia Nirmala Saleh








DAFTAR ISI

COVER 1
KATA PENGANTAR 2
DAFTAR ISI 3
BAB I PENDAHULUAN 4
1.1.  Latar Belakang 4
1.2.  Rumusan Masalah 4
1.3.  Tujuan Penulisan 5
1.4.  Manfaat Penulisan 5
BAB II PEMBAHASAN 6
2.1.  Pengertian Standar Audit dan Akutansi Global 6
2.2.  Survei Konvergensi Internasional 7
2.3.  Peristiwa Penting Dalam Sejarah Penyusunan Standar Akuntansi Internasional 9
2.4Organisasi Besar Pendukung Konvergensi Akuntansi 12
BAB III PENUTUP 16
    Kesimpulan 16
DAFTAR PUSTAKA 17








BAB I
PENDAHULUAN
1.1.            Latar Belakang
Internasional Financial Reporting Standards atau IFRS saat ini selalu menjadi pembahasan akuntansi dalam setiap forum akuntansi baik domestik, regional, maupun internasional. Pelaporan keuangan berbasis IFRS telah menjadi sorotan setiap negara, terutama untuk negara-negara maju dan berkembang. Perlahan-lahan negara-negara di Eropa, Amerika Utara, dan Asia melakukan konvergensi IFRS yang dinilai memiliki manfaat dalam peningkatan arus investasi global. Hal tersebut memungkinkan adanya kemudahan akses perusahaan domestik melakukan ekspansi secara internasional tanpa kesulitan atas penyesuaian laporan keuangan perusahaan tersebut nantinya di negara lain.
Upaya harmonisasi akuntansi di seluruh dunia sebenarnya dimulai sebelum adanya Komite Standar Akuntansi Internasional (IASC) didirikan pada tahun 1973. Upaya harmonisasi akuntansi menjadi semakin pesat pada dasawarsa 1990-an, sesuai dengan berkembangnya globalisasi bisnis internasiional dan pasar surat berharga, serta meningkatnya pencantuman saham oleh banyak perusahaan. Standar yang terharmonisasi bersifat kompatibel, sehingga tidak mengandung pertentangan. Beragam perbedaan utama dalam persyaratan dan pembuatan laporan keuangan di seluruh dunia, serta meningkatnya kebutuhan pengguna laporan keuangan untuk membandingkan informasi dari perusahaan – perusahaan di dunia, merupakan (dan masih menjadi) kekuatan pendorong bagi gerakan harmonisasi akuntansi ini. Sesuai dengan rencana (IASB),konvergensi standar akuntansi internasional dan nasional mencakup penghapusan berbagai perbedaan secara perlahan melalui upaya kerja sama antara IASB, penentu standar nasional, dan kelompok lain yang menginginkan solusi terbaik bagi persoalan akuntansi dan persoalan. Oleh karenanya, pemahaman yang mendasari harmonisasi dan konvergensi sangat terkait erat. Harmonisasi secara umum bermakna penghapusan perbedaan antara berbagai standar yang sudah ada, sementara konvergensi adalah bisa mencakup pembuatan standar baru yang belum tercantum dalam standar yang sudah ada.
1.2.      Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah dalam penulisan makalah ini adalah sebagai berikut :
1.      Bagaimana konvergensi internasional?
2.      Apakah manfaat penerapan konvergensi internasional?
3.      Bagaimana harmonisasi internasional?
4.      Apakah manfaat penerapan harmonisasi internasional?
5.      Bagaimana penerapan standar akuntansi internasional?
6.      Organisasi internasional yang mendukung harmonisasi internasional?
1.3.      Tujuan Penulisan
Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah sebagai berikut :
1.         Untuk mengetahui bagaimana konvergensi internasional
2.         Untuk mengetahui apakah manfaat penerapan konvergensi internasional
3.         Untuk mengetahui bagaimana harmonisasi internasional
4.         Untuk mengetahui apakah manfaat penerapan harmonisasi internasional
5.         Untuk mengetahui bagaimana penerapan standar akuntansi internasional
6.         Untuk mengetahui organisasi internasional yang mendukung harmonisasi internasional
1.4.      Manfaat Penulisan
Penulisan makalah ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi para pembaca, khususnya dalam memberikan informasi mengenai Standar Audit yang berlaku dan Akuntansi Global









BAB II
PEMBAHASAN
2.1.   Pengertian Standar Audit Dan Akuntansi Global
Gerakan harmonisasi akuntansi didorong oleh beragamnya perbedaaan utama dalam persyaratan dan pembuatan laporan keuangan di seluruh dunia, serta meningkatnya kebutuhan pengguna laporan keuangan untuk membandingkan informasi dari perusahaan-perusahaan di dunia.
“Harmonisasi” merupakan proses untuk menigkatkan kompatibilitas (kesesuaian) praktik akuntansi dengan menentukan batasan-batasan seberapa besar praktik-prkatik tersebut dapat beragam. Standar harmonisasi ini bebas dari konflik logika dan dapat meningkatkan komparabilitas (daya banding) informasi keuangan yang berasal dari berbagai negara. Upaya untuk melakukan harmonisasi standar akuntansi telah dimulai jauh sebelum pembentukan Komite Standar Akuntansi Internasional pada tahun 1973.
Harmonisasi akuntansi internasional merupakan salah satu isu terpenting yang dihadapi oleh pembuat standar akuntansi, badan pengatur pasar modal, bursa efek, dan mereka yang menyusun atau menggunakan laporan keuangan.
Standar yang terharmonisasi bersifat kompatibel, sehingga tidak mengandung pertentangan. Harmonisasi dan konvergensi berkaitan erat, meskipun harmonisasi secara umum bermakna penghapusan perbedaan antara berbagai standar yang sudah ada, sementara konvergensi bisa mencakup pembuatan standar baru yang belum tercantum dalam standar yang sudah ada. Konvergensi dan harmonisasi tidak berarti bahwa standar nasional digantikan oleh standar internasional karena keduanya dapat hidup berdampingan.
Harmonisasi akuntansi mencakup konvergensi :
1.    Standar akuntansi (yang berkaitan dengan pengukuran dan pengungkapan).
2.    Pengungkapan yang dibuat oleh perusahaan-perusahaan publik terkait dengan penawaran surat berharga dan pencatatan pada bursa efek.
3.    Standar audit.
 Keuntungan Harmonisasi Internasional:
1.    Beberapa manfaatnya antara lain:
2.    Pasar modal menjadi global dan modal investasi dapat bergerak di seluruh dunia tanpa hambatan. Standar pelaporan keuangan berkualitas tinggi yang digunakan secara konsisten di seluruh dunia akan memperbaiki efisiensi alokasi modal.
3.    Investor dapat membuat keputusan investasi yang lebih baik; portofolio akan lebih beragam dan risiko keuangan berkurang.
4.    Perusahaan-perusahaan dapat memperbaiki proses pengambilan keputusan strategi dalam bidang merger dan akuisisi.
5.    Gagasan terbaik yang timbul dari aktivitas pembuatan standard pat disebarkan dalam mengembangkan standar global yang berkualitas tertinggi.
2.2.      Survei Konvergensi Internasional
2.2.1.   Manfaat Survei Konvergensi Internasional
Pendukung konvergensi internasional menyatakan bahwa banyak manfaat yang telah dirasakan. Donald T Nicolaisen, mantan kepala akuntan Komisi Sekuritas dan Bursa Amerika Serikat, pada pertemuan IASB (International Accounting Standard Board) tanggal 28 September 2004 menyatakan bahwa dengan memiliki standar berkualitas tinggi dalam akuntansi, audit, dan pengungkapan akan menguntungkan investor serta akan mengurangi biaya akses masuk pasar modal seluruh dunia. Hal ini jelas menjadi dorongan bagi para badan standar akuntansi di setiap negara untuk mencoba menerapkan IFRS dikarenakan dapat berefek positif terhadap iklim investasi di negara masing-masing.
Pricewaterhouse Coopers (PWC) melaporkan bahwa surat kabar terkini mengusulkan “global GAAP (prinsip akuntansi yang berlaku umum)”.
Keuntungannya antara lain:
1.    Standar laporan keuangan berkualitas tinggi yang digunakan secara konsisten di seluruh dunia dapat meningkatkan efisiensi dalam alokasi modal. Biaya modal akan dikurangi.
2.    Para investor dapat mengambil keputusan yang lebih baik dalam berinvestasi. Portofolio lebih bermacam-macam dan risiko keuangan dapat dikurangi. Transaparansi dan persaingan di pasar global akan lebih terjaga.
3.    Perusahan-perusahaan dapat meningkatkan strategi dalam mengambil keputusan mengenai merger dan akuisisi area usaha.
4.    Pengetahuan dan keahlian akuntansi dapat ditransfer tanpa batasan ke seluruh dunia.
5.    Ide-ide terbaik yang muncul dari aktivitas berstandar nasional dapat ditonjolkan dalam mengembangkan standar global dengan kualitas terbaik.
2.2.2.     Rekonsiliasi dan Pengakuan Bersama
Seiring berkembangnya penerbitan dan perdagangan ekuitas di seluruh dunia, masalah-masalah yang berhubungan dengan pendistribusian laporan keuangan dalam yurisdiksi luar negeri menjadi lebih penting. Masalah-masalah tersebut dapat diselesaikan dengan adanya konvergensi internasional, yang mempermudah akses laporan keuangan untuk lintas batas negara.
Dua pendekatan lainnya telah dimaksimalkan sebagai solusi yang sesuai bagi masalah-masalah yang berhubungan dengan pengajuan laporan keuangan lintas negara, antara lain:
1.    Rekonsiliasi
Melalui rekonsiliasi, perusahaan asing dapat menyusun laporan keuangan dengan menggunakan standar akuntansi negara asal, tetapi harus menyediakan rekonsiliasi antara ukuran-ukuran akuntansi yang penting (seperti laba bersih dan ekuitas pemegang saham) di negara asal dan di negara dimana laporan keuangan dilaporkan.
2.    Pengakuan bersama (reciprocity – timbal balik)
Pengakuan bersama terjadi apabila pihak regulator di luar negara asal menerima laporan keuangan perusahaan asing yang didasarkan pada prinsip-prinsip negara asal.
 2.2.3.   Kritik Terhadap Standar Internasional
Proses menjadikan standar akuntansi menjadi standar internasional juga menuai kritik. Beberapa pihak mengatakan bahwa penentuan standar akuntansi internasional merupakan solusi yang terlalu sederhana atas masalah yang rumit. Lebih jauh lagi, ditakutkan bahwa adopsi standar internasional akan menimbulkan “standar yang berlebihan”. Perusahaan harus merespon terhadap susunan tekanan nasional, politik, social, dan ekonomi yang semakin meningat dan semakin dibuat untuk memenuhi ketentuan internasional tambahan yang rumit dan berbiaya besar.
Kritikus bersikeras bahwa standar internasional tidaklah cocok untuk perusahaan-perusahaan kecil dan menengah, terutama perusahaan yang tidak terdaftar dan tanpa akuntabilitas public. Untuk mengatasi masalah ini, sebuah versi dari “big GAAP/little GAAP-(prinsip akuntansi yang berlaku umum besar/kecil)” telah disusun dengan mengacu pada standar internasional bagi perusahaan-perusahaan di seluruh dunia dan disusun mengacu pada standar yang disederhanakan bagi perusahaan-perusahaan lainnya.
2.2.4.      Evaluasi
Pertentangan mengenai harmonisasi atau konvergensi memang tidak dapat sepenuhnya diselesaikan. Opini-opini yang menentang harmonisasi memiliki manfaat tersendiri. Namun, bukti-bukti terbaru menunjukkan bahwa tujuan harmonisasi akuntansi internasional mengenai akuntansi, pengungkapan, dan audit telah diterima secara luas sehingga kecenderungan konvergensi internasional akan terus berlanjut atau bahkan meningkat.
Semakin banyak negara yang mulai mengadopsi IFRS secara sukarela karena banyaknya manfaat di masa mendatang. Kemajuan dalam proses harmonisasi pengungkapan dan audit dinilai mengesankan. Keberhasilan usaha-usaha konvergensi terbaru yang dilakukan oleh organisasi-organisasi internasional dapat menjadi cirri bahwa konvergensi terjadi sebagai respons alami terhadap tuntutan ekonomi.
2.3.  Peristiwa Penting Dalam Sejarah Penyusunan Standar Akuntansi Internasional
2.3.1.    Penerapan Atas Standar Internasional
Standar akuntansi internasional digunakan sebagai hasil dari :
1.       Perjanjian internasional atau politis
2.       Kepatuhan secara sukarela (atau yang didorong secara professional)
3.       Keputusan oleh badan pembuat standar akuntansi internasional
Beberapa Peristiwa Penting Dalam Sejarah Penentuan Standar Akuntansi Internasional
1959-  Jacob Kraayenhof, mitra pendiri sebuah firma akuntan independen Eropa yang utama, mendorong agar usaha pembuatan standar akuntansi internasional dimulai.
1961-  Group d’Etudes, yang terdiri dari akuntan professional yang berpraktik, didirikan di Eropa untuk memberikan nasihat kepada pihak berwenang Uni Eropa dalam masalah-masalah yang menyangkut akuntansi.
1966-  Kelompok Studi Internasional Akuntan didirikan oleh institute professional di Kanada, Inggris, dan Amerika Serikat.
1973-  Komite Standar Akuntansi Internasional (Internasional Accounting Standard Committee-IASC) didirikan.
1976-  Organisasi untuk Kerja Sama dan Pembangunan Ekonomi (Organization for Economic Coorporation and Development-OECD) mengeluarkan Deklarasi Investasi dalam Perusahaan Multinasional yang berisi panduan untuk “Pengungkapan Informasi”.
1977-  Federasi Internasional Akuntan (International Federation of Accounting-IFAC) didirikan.
1977-  Kelompok Para Ahli yang ditunjuk oleh Dewan Ekonomi dan Sosial Perserikatan Bangsa-bangsa mengeluarkan laporan yang terdiri dari empat bagian mengenai Standar Internasional Akuntansi dan Pelaporan bagi Perusahaan Transnasional.
1978-  Komisi Masyarakat ropa mengeluarkan Direktif Keempat sebagai langkah pertama menuju harmonisasi akuntansi Eropa.
1981-  IASC mendirikan kelompok konsultatif yang terdiri dari organisasi nonanggota untuk memperluas masukan-masukan dalam pembuatan standar internasional.
1984-  Bursa Efek London menyatakan bahwa pihaknya berharap agar perusahaan-perusahaan yang mencatatkan sahamnya tetapi tidak didirikan di Inggris atau Irlandia menyesuaikan dengan standar akuntansi internasional.
1987-  Organisasi Internasional Komisi Pasar Modal (IOSCO) menyatakan dalam konferensi tahunannya untuk mendorong penggunaan standar yang umum dalam praktik akuntansi dan audit.
1989-  IASC mengeluarkan Draf Eksposure 32 mengenai perbandingan laporan keuangan. Kerangka Dasar untuk Penyusunan dan Penyajian Laporan Keuangan diterbitkan aoleh IASC.
1995-  Dewan IASC dan Komisi Teknis IOSCO menyetujui suatu rencana kerja yang penyelesaiannya kemudian berhasil mengeluarkan IAS yang membentuk satu kelompok inti standar yang komprehensif. Keberhasilan dalam penyelesaian standar-standar ini menmungkinkan Komisi Teknis IOSCO untuk merekomendasikan pengesahan IAS dalam pengumpulan Modal lintas batas dan keperluan pencatatan saham di seluruh pasar global.
1995-  Komisi Eropa mengadopsi sebuah pendekatan daru dalam harmonisasi akuntansi yang akan memungkinkan penggunaan IAS oleh perusahaan-perusahaan yang melakukan pencatatan saham dalam pasar modal internasional.
1996-  Komisi Pasar Modal AS (SEC) mengumumkan bahwa pihaknya ”….mendukung tujuan IASC untuk mengembangkan, secepat mungkin, standar akuntansi yang dapat digunakan untuk menyusun laporan keuangan yang dapat digunakan dalam penawaran surat berharga lintas batas.
1998-  IOSCO menerbitkan laporan “Standar Pengungkapan Internasional untuk Penawaran Lintas Batas dan Pencatatan Saham Perdana bagi Emiten Asing”.
1999-  Forum Internasional untuk Pengembangan Akuntansi (International Forum on Accountancy Development-IFDA) bertemu untuk pertama kalinya pada bulan Juni.
2000-  IOSCO menerima, secara keseluruhan, seluruh 40 standar inti yang disusun oleh IASC sebagai jawaban atas daftar keinginan IOSCO tahun 1993.
2001-  Komisi Eropa mengusulkan sebuah aturan yang akan mewajibkan seluruh perusahaan EU yang tercatat sahamnya  pada suatu pasar yang diregulasi untuk menyusun akun-akun konsolidasi sesuai dengan IAS selambatnya tahun 2005.
2001-  Badan Standar Akuntansi Internasional (Internastiaonal Accounting Standars Board-IASB) menggantikan IASC dan mengambil alih tanggung jawabnya per tanggal 1 April.  Standar IASB disebut sebagai Standar Pelaporan Keuangan Internasional (IFRS) dan termasuk didalamnya IAS yang dikeluarkan oleh IASC.
2002-  Parlemen Eropa menyetujui proposal Komisi Eropa bahwa secara nyata seluruh perusahaan EU yang tercatat sahamnya harus mengikuti standar IASB dimulai selambat-lambatnya tahun 2005 dalam laporan keuangan konsolidasi. Negara-negara anggota dapat memperluas ketentuan ini terhadap laporan keuangan perusahaan-perusahaan yang tidak melakukan pencatatan saham dan perusahaan secara individu. Dewan Eropa kemudian mengadopsi aturan yang memungkinkan hal ini tercapai.
2002-  IASB dan FASB menandatangani “Perjanjian Norwalk” yang berisi komitmen bersama terhadap konvergensi standar akuntansi internasional dan AS.
2003-  Dewan Eropa menyetujui Direktif EU Keempat dan Ketujuh yang diamandemen, yang menghapuskan ketidakkonsistenan antara direktif lama dengan IFRS.
2003-   IASB menerbitkan IFRS 1 dan revisi terhadap 15 IAS.

2.4.      Organisasi Besar Pendukung Konvergensi Akuntansi
2.4.1.    International Accounting Standards Board (IASB)
International Accounting Standards Board (IASB), yang tadinya bernama IASC, merupakan badan penetapan standar independent untuk sektor pribadi yang didirikan pada 1973 oleh organisasi akuntansi professional disembilan Negara dan direkstrukturisasi pada tahun 2001. (restrukturisasi ini membuat IASC menjadi organisasi penaung dimana IASB melakukan kerjanya). Sebelum direkstrukturisasi,  IASC mengeluarkan 41 standar akuntansi iternasional  (IAS) dan kerangka kerja dalam penyusunan dan penyampaian laporan keuangan. IASB memiliki tujuan sebagai berikut :
•    Mengembangkan untuk kepentingan public, seperangkat standar akuntansi dunia yang berkualitas tinggi, mudah dimengerti dan tidak sulit dilaksanakan yang menuntut informasi berkualitas tinggi, transfaran, dan sebanding mengenai laporan keuangan dan kondisi keuangan lainnya, guna membantu perusahaan-perusahaan dipasar modal dunia dan pengguna lainnya dalam membuat keputusan bisnis.
     Memajukan penggunaan dan penerapan yang tepat dari standar-standar yang dibuat.
•    Memperhatikan kebutuhan khusus perusahaan kecil menengah dan perkembangan ekonomi guna memenuhi tujuan nomor (1) dan (2)
•    Meningkatkan kualitas konvergensi standar akuntansi disetiap Negara serta standar akuntansi international dan standar pelaporan keuangan internasional.
2.4.2.  Commision of European Union (EU)
Didirikan tahun 1957 dan merupakan hasil dari fakta Roma,dengan tujuan menyelaraskan sistem hukum dan system ekonomi Negara-negara anggotanya. Uni eropa kini beranggotakan 27 negara (Austria, Belanda, Belgia, Bulgria, Cyprus, Denmark, Estonia, Finlandia, Hongaria, Inggris , Irlndia, Italia, Jerman, Latvia, Lituania, Luksemburg, Malta, Perancis, Polandia, Portugis, Republik ceko, Rummania, Slovakia, Slovenia, Spanyol, Swedia, dan Yunani).
Salah satu cita-cita uni eropa  adalah mencapai  penggabungan pasar eropa.untuk mencapai cita-citanya, uni eropa telah merperkenalkan intruksi dan melaksanakan prakarsa besar untuk :
1.      Meningkatkan modal untuk basis uni eropa
2.      Mnenetapkan kerangka hokum bersama dalam psar sekuritas derivative
3.      Mencapai satu susunan standar akuntansi bagi perusahaan-perusahaan yang terdaftar
2.4.3.   International Organization Of Securuties Commissions (IOSCO)
Organisasi Internasional Komisi Pasar Modal (International Organization of Securities Commissions-IOSCO) beranggotakan sejumlah badan regulator pasar modal yang ada di lebih dari 100 negara. Menurut bagian pembukaan anggaran IOSCO: Otoritas pasar modal memutuskan untuk bekerja bersama-sama dalam memastikan pengaturan pasar yang lebih baik, baik pada tingkat domestic maupun internasional, untuk mempertahankan pasar yang adil, efisien dan sehat:
•    Saling menukarkan informasi berdasarkan pengalaman masing-masing untuk mendorong perkembangan pasar domestic.
•    Menyatukan upaya-upaya untuk membuat standard an penhawasan efektif terhadap transaksi surat berharga internasional.
•    Memberikan bantuan secara bersama-sama untuk memastikan integritas pasar melalui penerapan standar yang ketat dan penegakkan yang efektif terhadap pelanggaran.
IOSCO telah bekerja secara ekstensif dalam pengungkapan internasional dan standar akuntansi memfasilitasi kemampuan perusahaan memperoleh modal secara efisien melalui pasar global surat berharga. Tujuan utamanya adalah untuk memfasilitasi proses yang dapat digunakan para penerbit saham kelas dunia untuk memperoleh modal dengan cara yang paling efektif dan efisien pada seluruh pasar modal yang terdapat permintaan investor. Komite ini bekerja sama dengan IASB, antara lain dengan memberikan masukan terhadap proyek-proyek IASB.
2.4.4.      International Federation of Accountants (IFAC)
IFAC merupakan organisasi tingkat dunia yang memiliki 159 organisasi anggota di 118 negara, yang mewakili lebih dari 2,5 juta orang akuntan. Didirikan tahun 1977, dimana misinya adalah untuk mendukung perkembangan profesi akuntansi dengan harmonisasi standar sehingga akuntan dapat memberikan jasa berkualitas tinggi secara konsisten demi kepentingan umum.
Majelis IFAC, yang bertemu setiap 2.5 tahun, memiliki seorang perwakilan dari setiap organisasi anggota IFAC. Majelis ini memiliki suatu dewan, yang terdiri dari para individu yang berasal dari 18 negara yang dipilih untuk masa 2.5 tahun. Dewan ini, yang bertemu 2 kali setiap tahunnya, menetapkan kebijakan IFAC dan mengawasi operasinya. Administrasi harian dilakukan oleh Sekretariat IFAC yang berlokasi di New York, yang memiliki staf professional akuntansi dari seluruh dunia.
2.4.5.      International Standards of Accounting and Reporting (ISAR)
ISAR dibentuk pada tahun 1982 dan merupakan satu-satunya kelompok kerja antar pemerintah yang membahas akuntansi dan audit pada tingkat perusahaan. Mandat khususnya adalah untuk mendorong harmonisasi standar akuntansi nasional bagi perusahaan. ISAR mewujudkan mandat tersebut melalui pembahasan dan pengesahan praktik terbaik, termasuk yang direkomendasikan oleh IASB. ISAR merupakan pendukung awal atas pelaporan lingkungan hidup dan sejumlah inisiatif terbaru berpusat pada tata kelola perusahaan dan akuntansi untuk perusahaan berukuran kecil dan menengah. 
2.4.6.      Organization of Economic Cooperation and Development (OECD)
OECD merupakan organisasi internasional Negara-negara industri maju yang berorientasi ekonomi pasar. Dengan keanggotaan yang terdiri dari Negara-negara industry maju yang lebih besar, OECD sering menjadi lawan yang tangguh terhadap badan-badan lain (seperti PBB atau Konfederasi Internasional Persatuan Perdagangan Bebas) yang memiliki kecenderungan untuk melakukan tindakan yang bertentangan dengan kepentingan anggota-anggotanya.

                
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
“Harmonisasi” merupakan proses untuk menigkatkan kompatibilitas (kesesuaian) praktik akuntansi dengan menentukan batasan-batasan seberapa besar praktik-prkatik tersebut dapat beragam. Standar akuntansi internasional digunakan sebagai hasil dari : (1) Perjanjian internasional atau politis (2) Kepatuhan secara sukarela (atau yang didorong secara professional) (3) Keputusan oleh badan pembuat standar akuntansi internasional. Enam organisasi telah menjadi pemain utama dalam penentuan standar akuntansi internasional dan dalam mempromosikan harmonisasi akuntansi internasional : Badan Standar Akuntansi International (IASB), Komisi Uni Eropa (EU), Organisasi Internasional Komisi Pasar Modal (IOSCO), Federasi Internasional Akuntan (IFAC), Kelompok Kerja Ahli Antarpemerintah Perserikatan Bangsa-bangsa atas Standar Internasional Akuntansi dan Pelaporan (International Standars of Accounting and Reporting – ISAR), bagian dari Konferensi Perserikatan Bangsa-bangsa dalam Perdagangan dan Pembangunan (United Nations Conference on Trade and Development –UNCTAD), Kelompok Kerja dalam Standar Akuntansi Organisasi Kerja Sama dan Pembangunan Ekonomi (Kelompok Kerja OEDC).

  

DAFTAR PUSTAKA




Friday, April 14, 2017

Makalah "Transalasi Mata Uang Asing"


AKUNTANSI INTERNASIONAL
TRANSALASI MATA UANG ASING







Disusun Oleh :
Nama :  Prisilia Nirmala Saleh
NPM :  26213930
Kelas :  4EB01




FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS GUNADARMA
2017


KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, segala puji serta syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT, karena atas segala kuasa-Nya penulis mampu menyelesaikan tugas makalah yang berjudul “Transalasi Mata Uang Asing”. Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Akuntansi Internasional.
Penulis mengucapkan terima kasih kepada Ibu Budiasih selaku Dosen Mata Kuliah Akuntansi Internasional yang telah memberikan pembelajaran mengenai Akuntansi Internasional, serta kepada seluruh pihak yang tidak bisa disebutkan satu persatu yang telah memberikan dukungan baik berupa moril maupun materiil sehingga penulisan makalah ini dapat segera terselesaikan.
Semoga makalah ini dapat memberikan manfaat kepada penulis khususnya dan pembaca pada umumnya. Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna, untuk itu kritik serta saran yang sifatnya membangun penulis terima dengan segala kerendahan hati. Terima kasih. Wassalam.

                            Depok, April 2017



Prisilia Nirmala Saleh


 DAFTAR ISI


COVER 1
KATA PENGANTAR 2
DAFTAR ISI 3
BAB I PENDAHULUAN 4
1.1.  Latar Belakang 4
1.2.  Rumusan Masalah 4
1.3.  Tujuan Penulisan 5
1.4.  Manfaat Penulisan 5
BAB II PEMBAHASAN 6
2.1.  Translasi Mata Uang Asing 6
2.2.  Alasan Melakukan Translasi 7
2.3.  Pengaruh Kurs Translasi 8

BAB III PENUTUP 10
    Kesimpulan 10
DAFTAR PUSTAKA 11


BAB I
PENDAHULUAN

1.1.      Latar Belakang
Perusahaan dengan operasi luar negeri yang signifikan menyusun laporan keuangan konsolidasi yang memungkinkan para pembaca laporan untuk mendapatkan pemahaman yang holistic atas operasi perusahaan, baik domestik dan luar negeri.Untuk mencapai hal ini, laporan keuangan anak perusahaan luar negeri yang berdenominasi dalam mata uang asing disajikan ulang dengan mata uang pelaporaninduk perusahaan. Proses penyajian ulang informasi keuangan dari satu mata uang kemata uang lainnya disebut sebagai translasi.Kebanyakan masalah yang berkaitan dengan translasi mata uang berasal dari fakta bahwa nilai relative mata uang asing jarang sekali ditetapkan. Kurs nilai tukar variable, yang digabungkan dengan berbagai macam metode translasi yang dapatdigunakan dan perbedaan perlakuan atas keuntungan dan kerugian translasi, membuat perbandingan hasil keuangan satu perusahaan dengan perusahaan lain, atau perbandingan hasil suatu perusahaan yang sama dari satu periode ke periode lain sulit dilakukan. Keadaan ini merupakan tantangan tersendiri bagi perusahaan multinasional untuk menyediakan pengungkapan informasi hasil operasi dan posisi keuangan. Alasan tambahan untuk translasi mata uang asing adalah untuk mencatat transaksimata uang asing, mengukur risiko suatu perusahaan terhadap pengaruh perubahanmata uang dan berkomunikasi dengan para pihak berkepentingan dari luar negeri.Untuk keperluan akuntansi, suatu aktiva dan kewajiban mata uang asing dikatakanmenghadapi resiko mata uang jika suatu perubahan kurs nilai tukar mata uangmenyebabkan mata uang induk perusahaan (pelaporan) juga berubah. Pengukuran resiko ini akan berbeda-beda tergantung dari metode translasi yang dipilih untuk digunakan oleh perusahaan.
1.2.      Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah dalam penulisan makalah ini adalah sebagai berikut :
1.    Apa yang dimaksud dengan Translasi Mata Uang Asing ?
2.    Apa Alasan dilakukannya Translasi Mata Uang Asing ?
3.    Bagaimana Pengaruh Kurs Translasi ?
4.    Bagaimana Transaksi Mata Uang Asing ?
1.3.      Tujuan Penulisan
Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah sebagai berikut :
1.Untuk Mengetahui apa yang dimaksud dengan Translasi Mata Uang Asing ?
2.Untuk Mengetahui Alasan dilakukannya Translasi Mata Uang Asing ?
3.Untuk Mengetahui Pengaruh Kurs Translasi ?
4.Untuk Mengetahui Transaksi Mata Uang Asing ?
1.4.      Manfaat Penulisan
Penulisan makalah ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi para pembaca, khususnya dalam memberikan informasi mengenai Transalasi Mata Uang Asing.

  
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1.      Translasi Mata Uang Asing
Translasi mata uang asing adalah proses pelaporan informasi keuangan dari satu mata uang ke mata uang lainnya. Translasi mata uang asing dilakukan untuk mempersiapkan laporan keuangan gabungan yang memberikan laporan pada pembaca informasi mengenai oprasional perusahaan secara global, dengan memperhitungkan laporan keuangan mata uang asing dari anak perusahaan terhadap mata uang asing induk perusahaan. Metode untuk menyatakan aktiva, kewajiban, pendapatan, dan beban yang dinyatakan dalam mata uang asing menjadi dalam mata uang domestik.Metode ini ada dua jenis :
1.      Metode Kurs Tunggal
Metode ini digunakan untuk menyajikan ulang saldo dalam mata uang asing ke dalam nilai ekuivalen dalam mata uang domestik dengan satu kurs nilai tukar, yaitu kurs terkini atau kurs penutupan, untuk seluruaktiva dan kewajiban lancar yang umumnya digunakan dengan rata-rata tertimbang kurs nilai tukar yang tepat untuk periode tersebut. Hasil konsolidasi mencerminkan perspektif mata uang setiap perusahaan yanghasilnya akan dikonsolidasikan, dan bukan perspektif mata uang tunggalinduk perusahaan. Metode kurs kini mengasumsikan bahwa seluruh aktivadalam mata uang lokal menghadapi risiko nilai tukar karena kurs nilai kini mengubah nilai seluruh aktiva kini luar negeri dalam ekuivalen mata uang induk perusahaan setiap kali terjadi perubuhan nilai tukar.
2.      Metode Kurs Berganda
Metode ini menggunakan berbagai macam kurs, dengan menggabungkan kurs nilai tukar historis dan nilai tukar kini dalam proses translasi :
·         Metode Kini-Non Kini
Aktiva lancar dan kewajiban lancar anak perusahaan luar negeri ditranslasikan ke dalam mata uang pelaporan induk perusahaannya berdasarkan kurs kini. Aktiva dan kewajiban tidak lancar ditranslasikan berdasarkan kurs historis. pos-pos laporan laba rugi(kecuali beban depresiasi dan amortisasi) ditranslasikan sebesar kurs rata-rata yang berlaku dalam setiap bulan operasi atau berdasarkan rata-rata tertimbang selama keseluruhan periode pelaporan. Beban depresiasi dan amortisasi ditranslasikan sebesar kurs historis yang tercatat saat aktiva tersebut diperoleh.
·         Metode Moneter – Non moneter
Metode ini menggunakan skema klasifikasi neraca untuk menentukan kurs translasi yang tepat. Aktiva dan kewajiban moneter ditraslasikan berdasarkan kurs kini. Pos-pos non moneter aktiva tetap, investasi jangka panjang dan persediaan investor-ditranslasikan dengan menggunakan kurs historis. Pos-pos laporan laba rugi ditranslasikan dengan menggunakan prosedur yang sama dengan metode kini-nonkini.
·         Metode Temporal
Metode ini, translasi mata uang merupakan proses konversi pengukuran atau penyajian ulang nilai tertentu. Metode ini tidak mengubah atribut suatu pos yang diukur, melainkan hanya mengubahunit pengukuran. Translasi saldo-saldo dalam mata uang asing menyebabkan pengukuran ulang denominasi pos-pos tersebut, tetapi bukan nilai sesunggunhya. Kas diukur berdasarkan jumlah yang dimiliki pada tanggal neraca. Piutang dan utang dinyatakan sebesar  jumlah yang diperkirakan akan diterima atau akan dibayarkan pada saat jatuh temponya. Aktiva dan kewajiban lain-lain diukur sebesar harga uang yang terkait pada saat pos tersebut diakuisisi atau terjadi(harga historis). Persediaan diukur sebesar harga yang terjadi per tanggal laporan keuangan (harga kini), dengan aturan mana yang lebih rendah antara biaya perolehan atau harga pasar (dimensi waktu berkaitan dengan nilai uang ini).
2.2.      Alasan Melakukan Translasi
Translasi hanyalah perubahan satuan unit moneter, misalnya pada sebuah neraca yang dinyatakan dalam pound Inggris disajikan ulang kedalam nilai ekuivalen dollar AS. Tidak ada pertukaran fisik yang terjadi, dan tidak ada transaksi terkait yang terjadi seperti bila dilakukan konversi (pertukaran darisatu mata uang kemata uang secara fisik). Beberapa alasan mengapa translasi dilakukan adalah:
1.   Agar para pembaca laporan keuangan mendapatkan pemahaman yang holisticatas operasi perusahaan, baik domestic dan luar negeri.
2.   Translasi mata uang asing merupakan tantangan bagi perusahaan multinasional untuk menyediakan pengungkapan informasi keuangan, karena banyak metode translasi yang dapat digunakan yang menyebabkan perbedaan perlakuan atas keuntungan dan kerugian translasi
3.   Untuk mencatat transaksi mata uang asing, mengukur resiko suatu perusahaan terhadap pengaruh perubahan mata uang asing.
4.   Translasi juga dapat digunakan untuk memberikan kemudahan bagi pembacalaporan keuangan, praktek ini sering disebut sebagai translasi kemudahan(Confenience), seperti yang dilakukan oleh banyak perusahaan di Jepang.
5.   Nilai relatif mata uang asing jarang sekali ditetapkan.
6.   Kurs nilai tukar variabel, yang digabungkan dengan berbagai macam metode translasi yang dapat digunakan dan perbedaan perlakuan atas keuntungan dan kerugian translasi, membuat perbandingan hasil keuangan satu perusahaan dengan perusahaan lain, atau perbandingan hasil suatu perusahaan yang samadari satu periode ke periode lain sulit dilakukan.
7.   Untuk mencatat transaksi mata uang asing, mengukur risiko suatu perusahaanterhadap pengaruh perubahan mata uang dan berkomunikasi dengan para pihak berkepentingan dari luar negeri.
8.   Meluasnya peningkatan kebutuhan untuk menyampaikan informasi akuntansi mengenai suatu perusahaan yang berdomisili disatu negara kepada pengguna dinegara lain, yang timbul dengan tujuan untuk mencatatkan sahamnya disuatu bursa efek luar negeri, melakukan akuisisi atau usaha patungan dengan pihak asing, atau ingin mengkomunikasikan hasil operasi dan posisi keuangan kepada para pemegang saham asingnya.
2.3.      Pengaruh Kurs Transalasi
Nilai tukar yang dapat digunakan saat melakukan translasi saldo dalam mata uang asing menjadi mata uang domestik, yaitu :
1.      Kurs kini (current), adalah kurs nilai tukar pada saat tanggal laporan keuangan.
2.      Kurs historis (historical), adalah kurs nilai tukar pada saat suatu aktiva dalam mata uang asing pertama kali diperoleh atau ketika suatu kewajiban dalam mata uang asing pertama kali terjadi.
3.      Kurs rata-rata (average), adalah rata-rata sederhana atau tertimbang dari kurs nilai tukar kini atau kurs nilai tukar historis.
Pengaruh penggunaan kurs nilai tukar historis dibandingkan kurs nilai tukar kini terhadap laporan keuangan ketika digunakan sebagai koefisien translasi mata uang asing umumnya mempertahankan biaya awal ekuivalen dengan suatu pos dalam matauang asing dalam laporan berdenominasi mata uang domestik.Penggunaan kurs nilai tukar historis melindungi laporan keuangan dari keuntungan dan kerugian translasi mata uang asing, yaitu dari kenaikan dan penurunan dalam ekuivalen saldo mata uang asing yang timbul dari fluktuasi kurs translasi antar periode pelaporan. Penggunaan kurs kini menimbulkan terjadinya keuntungan atau kerugian translasi. Transaksi mata uang asing terjadi pada saat suatu perusahaan membeli atau menjual barang, dengan pembayaran yang dibuat dalam mata uang asing atau ketika perusahaan meminjam atau meminjamkan mata uang asing. Translasi diperlukan untuk mempertahankan catatan akuntansi dalam mata uang perusahaan pelapor.Dari dua jenis penyesuaian transaksi, yang pertama keuntungan dan kerugian atas transaksi yang terselesaikan, timbul ketika nilai tukar yang digunakan untuk mencatat transaksi pada awalnya berbeda dengan nilai tukar yang digunakan pada saat penyelesaian, yang kedua adalah keuntungan dan kerugian transaksi yang belum terselesaikan timbul ketika laporan keuangan disusun sebelum suatu transaksi diselesaikan.

  
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Tujuan translasi adalah untuk mengubah unit pengukuran laporan keuangananak perusahaan luar negeri sesuai dengan prinsip-prinsip akuntansi yang diterimasecara umum di negara asal induk perusahaan.Tidak ada translasi yang memadai jika dilakukan antara mata uang yangsangat tidak stabil dan sangat stabil, karena tidak akan menghasilkan informasi yang bermakna meski menggunakan metode yang manapun.
Translasi tidak diperlukan jika laporan keuangan perusahaan independen dikeluarkan diterbitkan benar-benar untuk tujuan pemberian informasi bagi para penduduk negara lain yang berada dalam tingkat perkembangan ekonomi yang dapat dibangdingkan dan memiliki situasi mata uang nasional yang dapat dibandingkan.

  
DAFTAR PUSTAKA
Zainuddin, Andi Rosmiati, et al. Transalasi Mata Uang Asing. 2011. Makalah. STIE YPUP
Http://infinitelyworld.blogspot.co.id/2015/05/akuntansi-internasional-translasi-mata.html