Monday, July 7, 2014

Rumah Baru Untuk Rakyat Indonesia

Pernah Lihat Gelandangan di tepi-tepi jalan raya? atau orang-orang yang tinggal di Bawah Kolong Jembatan? atau Beberapa Keluarga yang tinggal disebuah Kontrakan kecil?
Sepertinya Di Indonesia masalah kepemilikan papan menjadi salah satu masalah yang banyak dialami oleh sebagian besar Masyarakat di Indonesia. Kenaikan Harga tanah dan bahan bangunan menjadi salah satu faktor mengapa banyak masyarakat di Indonesia hingga kini belum dapat memiliki hunian layak milik mereka sendiri. 

Nah, Ada Kabar Baik dari Pemerintah melalui melalui Menteri Keuangan telah menerbitkan Peraturan Menteri Keuangan Nomor 113/PMK.03/2014 tentang perubahan keempat atas PMK Nomor 36/PMK.03/2007 tentang batasan rumah sederhana, Pondok Boro, Asrama Mahasiswa ,Rumah sangat sederhana, serta permuahan lainnya yang ats penyerahannya dibebaskan dari pengenaan PPN

Jadi Kita dapat membeli rumah dengan harga murah karena pemerintah akan membebaskan pajak pertamabahan nilai sebesar 10 persen atas penjualan Rumah tersebut. Jadi masyarakat berpenghasilan rendah punya kesempatan lebih luas dalam memiliki rumah dan pihak pengembang perumahan pun akan memiliki gairah untuk membangun dan menjual rumah sederhana. 

Rumah yang akan dikenakan bebas pajak adalah rumah yang ukurannya tidak melebihi 36M2 dan harga jual tidak melebihi batasan harga jual dengan ketentuan zona dan tahun yang berkesesuaian harga. Luas tanahnya tidak kurang dari 60 M2. 

Ini Merupakan Contoh dari Rumah Sederhana yang dikenakan bebas PPN

(Sumber gambar :produkkreditbankmega.blogspot.com/penghapusan-ppn-untuk-rumah-sederhana.html:")
(Sumber gambar : "http://www.bisnis.news.viva.co.id-ini-harga-rumah-murah-2014-yang-bebas-ppn")

Sertifikat "Shape The Future" dan "Belajar Main Saham, Yuuk !!!"



Seminar dengan Tema Shape The Future Oleh BEM FE Universitas Gunadarma Dengan Judul " Learn Afford Acting Foot Success The Future " 
Depok, 31 Oktober 2013



Seminar dengan Tema Pasar Modal Oleh BEM FE Universitas Gunadarma Dengan Judul " Belajar Main Saham, Yuuk !!!" 
Depok, 31 Oktober 2013

Sertifikat SEF "Sharia For Liberty"


Seminar Nasional Oleh Sharia Economic Forum Of Gunadarma University dengan judul " Sharia For Liberty"
Depok , 11 Maret 2014

Sertifikat SEF


Seminar Nasional oleh Sharia Economic Forum of Gunadarma University Dengan Judul " Mengukur Prospek Dunia Usaha" 
Depok, 12 Maret 2014

Sertifikat SEF The Development Of Takaful Market and Critical For Global Economic Develpment



Seminar Nasional oleh Sharia Economic Forum Gunadarma University Dengan Judul " The Development Of Tafkaful Market and Critical For Global Economic Development "
Depok, 12 Maret 2014

Visi - Misi CaPres tentang Perekonomian Indonesia

Ringkasan Paparan Visi-Misi CaPres Pada Debat CaPres Ronde Kedua (Sumber :http://www.ayovote.com/ringkasan-debat-capres-dan-cawapres-ronde-kedua/)''

Jokowi : Bagi saya ekonomi ditujukan sebesar-besarnya untuk rakyat. Itulah ekonomi Berdikari. Yang harus dilakukan terlebih dahulu adalah pembangunan manusia lewat revolusi mental. Kemudian bidang kesehatan dengan kartu Indonesia Sehat, kemudian bidang kecerdasan dengan kartu Indonesia Pintar. Dengan semua itulah produktivitas kita akan meningkat. Pertumbuhan ekonomi yang diimbangi dengan pemerataan, pembangunan koperasi, umkm, pasar tradisional, pertanian. Kedua, pertumbuhan ekonomi dengan pemerataan, karena akan percuma jika pemerataan itu tidak ada. Pemerataan akan menjadi sebuah perhatian bagi kami berdua. Inilah yang akan membuat ekonomi kita kokoh dan berdaya saing tinggi.
Prabowo: Kita berbicara mengenai pembangunan, akan tetapi masalahnya dari mana uangnya? Dari mana sumber dayanya? Pada tanggal 7 September 2013, Ketua KPK menyampaikan kekayaan negara kita tiap tahunnya hilang sebanyak 1000 triliun. Kami, Prabowo dan Hatta ingin menutup kebocoran 1000 triliun tersebut dan ingin dialirkan untuk membangun ekonomi kerakyatan, dari ibukota turun ke desa. Sumber daya sudah ada, tinggal keberanian dan kemauan kita untuk membangun bangsa. Saya akan mengalokasikan minimal 1 milliar tiap tahunnya kepada rakyat Indonesia, meminimalkan korupsi, dalam 5 tahun 2 juta hektar sawah, 3000 km jalan raya, 8 pelabuhan, Bank Tani Rakyat, Bank Koperasi. Dalam lima tahun kami akan meminimalkan korupsi, menaikkan rata-rata penghasilan hingga dua setengah kali lipat. Dananya ada, tinggal kemauan dan kerja keras kita dalam membentuk ekonomi kerakyatan. Kami akan bekerja keras untuk mencapai semua itu, kita akan menjadi negara kuat, negara terhormat karena kita menguasai kekayaan kita sendiri.

Dari Ringkasan Debat Capres yang berlangsung pada hari Minggu 15 Juni 2014 di Hotel Gran Melia tersebut saya mempunyai pandangan bahwa Visi-Misi yang dipaparkan kedua Capres pada sesi pertama ini sangat baik dan bertujuan semata-mata untuk kesejahteraan rakyat. Namun, Menurut saya Visi Misi milik Calon Presiden Nomor urut 1 Yakni Prabowo Subianto lebih baik dibanding Visi Misi Milik Calon Presiden Joko Widodo, Sebab dari pemaran visi-misi tersebut Jokowi sapaan akrab Joko Widodo yang selalu mengaung-gaungkan tentang Visi Misi mereka yang bukan angan-angan karena sudah dilakuakan beliau saat menjabat sebagai Walikota Solo dan Gubernur Jakarta terdengar sangat imajinatif karena beliau tidak memaparkan dari mana anggaran yang akan beliau gunakan untuk membiayai Kartu Indonesia Sehat dan Kartu Indonesia Pintar , Sedangkan Pak Prabowo Memulai secara sistematis dengan memaparkan apa yang akan ia lakukan untuk mendapatkan biaya untuk membiayai kebijakan-kebijakan yang akan ia keluarkan yakni dengan menutup kebocoran negara sebesar 1000 Triliyun. 
Kemudian pada debat tersebut Capres Joko Widodo beberapa kali memperlihatkan Kartu Indonesia Sehat dan Kartu Indonesia Pintar yang menjadi andalannya. Menurut saya , Program ini sangat baik sekali untuk Rakyat Indonesia yang memiliki kemampuan ekonomi yang lemah. Namun menurut saya jika program ini dijalankan tanpa pengawasan yang baik maka besar kemungkinan akan terjadi penyelewangan dana atau salah sasaran. Lalu jika program yang dikeluarkan hanya dalam bentuk pembebasan biaya maka Rakyat Indonesia akan tumbuh sifat malas yang nantinya hanya akan mengharapkan bantuan dari pemerintah. Sedangkan pada visi-misi Pak Prabowo dengan lugas ia menyampaikan program-program yang membina rakyat dengan cara menyediakan lahan agar Rakyat Indonesia dapat bekerja dan menghasilkan penghasilan sendiri namun dengan bantuan pemerintah yang akan menyediakan srana-prasarana bagi rakyatnya dalam mencari penghasilan. program ini sangat bagus karena selain akan menyejaterahkan rakyat, perekonomian indonesia juga akan bangkit kerena enghasilan rakyatnya meningkat selain itu rakyat indonesia terlattih mandiri.

Pada Akhir pemaparan visi misi pada sesi pertama Pak Joko Widodo menyampaikan tentang pemerataan pertumbuhan ekonomi , namun sayangnya Pak Prabowo tidak menyinggung tentang pemerataan padahal Pemerataan Pertumbuhan ekonomi di Indonesia sangatlah penting karena di Indonesia Sendiri Ketimpangan sangatlah terasa.

Demikian pendapat saya mengenai Visi Misi pada Debat Capres Pada Hari Minggu tanggal 15 Juni, Apabila ada kesalahan Mohon maaf sebesar-besarmya, tulisan ini tidak untuk mendukung salah satu capres melainkan opini pribadi. 

Resep Sushi Sederhana

Bahan :

5 Lembar Nori
2 Butir Telur
6 Crabstick
3 Nugget Ayam
2 Buah Timun Jepang
100g Beras
Garam Secukupnya
Penyedap rasa Secukupnya

Alat:
Tikar Penggulung Sushi'

Cara Membuat:

1. Masak Beras hingga menjadi nasi , campur nasi dengan garam dan penyedap secukupnya, Campur hingga rata

2. Kocok telur berikan penyedap rasa secukupnya lalu di goreng

3. Celupkan crabstick pada air hangat selama 2 menit, angkat, tiriskan

4 Goreng Nugget ayam hingga berwarna kecoklatan

5. Potong Crabstick, Nugget Ayam, Timun Jepang dan telur

6. Ratakan Nori pada penggulung Sushi , Taruh Nasi ratakan hingga menutupi seluruh permukaan nori

7. Susun Crabstick, Nugget Ayam, Timun Jepang dan Telur

8, Gulung Sushi sambil Dipadatkan

9. Potong-Potong Sushi menjadi beberapa bagian

10. Sushi siap dihidangkan

Thursday, July 3, 2014

Kebijakan-Kebijakan Pemerintah Dalam Memberantas Korupsi Di Era Kepemimpinan Susilo Bambang Yudhoyono

Masalah kemiskinan dianggap sebagai salah satu hal yang menghambat proses pembangunan sebuah negara. Salah satu negara yang masih dibelit oleh masalah sosial ini salah satunya adalah indonesia. Angka kemiskinan di tingkat masyarakat masih cukup tinggi. Meskipun oleh lembaga statistik negara, selalu dinyatakan bahwa setiap tahun angka kemiskinan cenderung menurun.
Kemiskinan merupakan masalah kompleks yang di hadapi oleh seluruh pemerintahan yang ada di dunia ini. Ia di pengaruhi oleh beberapa faktor yang saling berkaitan antara satu dengan yang lainnya. Faktor tersebut antara lain tingkat pendapatan, pendidikan, kesehatan, akses barang dan jasa, lokasi geografis, gender dan kondisi lingkungan. Kemiskinan merupakan kondisi dimana seseorang tidak dapat memenuhi kebutuhan dasarnya dalam rangka menuju kehidupan yang lebih bermartabat. Oleh karena itu, kemiskinan wajib untuk ditanggulangi, sebab jika tidak tertanggulangi akan dapat mengganggu pembanguan nasional.

Untuk menanggulangi kemiskinan yang dapat menghambat pembangunan nasional pemerintah haruslah mengeluarkan kebijakan-kebijakan untuk memberantas korupsi.  Pada masa pemerintahan Bapak Susilo Bambang Yudhoyono banyak kebijakan-kebijakan yang beliau buat untuk memberantas kemiskinan. Dalam membuat program Kesejahteraan rakyat SBY dikhususkan pada pengurangan tingkat kemiskinan yang difokuskan melalui 3 klaster program penanggulangan kemiskinan.

a.       Program Raskin (Beras Miskin)
Program Raskin (Beras Miskin) adalah sebuah program bantuan pangan bersyarat diselenggarakan oleh Pemerintah Indonesia berupa penjualan beras di bawah harga pasar kepada penerima tertentu. Program ini mulai pada Januari 2003.Untuk tahun 2010, jatah beras yang dialokasikan dikurangi menjadi 13 kg per rumah tangga per bulan sedangkan pada 2009 jatah ditetapkan 15 kg
b.      Program Jamkesmas
adalah sebuah program jaminan kesehatan untuk warga Indonesia yang memberikan perlindungan sosial dibidang kesehatan untuk menjamin masyarakat miskin dan tidak mampu yang iurannya dibayar oleh pemerintah agar kebutuhan dasar kesehatannya yang layak dapat terpenuhi.Program ini dijalankan oleh Departemen Kesehatan sejak 2008. Program Jaminan Kesehatan Masyarakat (Jamkesmas) diselenggarakan berdasarkan konsep asuransi sosial. Program ini diselenggarakan secara nasional dengan tujuan untuk : 1) mewujudkan portabilitas pelayanan sehingga pelayanan rujukan tertinggi yang disediakan Jamkesmas dapat diakses oleh seluruh peserta dari berbagai wilayah; 2) agar terjadi subsidi silang dalam rangka mewujudkan pelayanan kesehatan yang menyeluruh bagi masyarakat miskin Pada tahun 2009 program ini mendanai biaya kesehatan untuk 76,4 juta penduduk, jumlah ini termasuk sekitar 2,650 juta anak terlantar, penghuni panti jompo, tunawisma dan penduduk yang tidak memiliki kartu tanda penduduk
c.       Program BOS (Biaya Operasional Sekolah)
BOS adalah program pemerintah yang pada dasarnya adalah untuk penyediaan pendanaan biaya operasi nonpersonalia bagi satuan pendidikan dasar sebagai pelaksana program wajib belajar
d.      Program PNPM Mandiri
PNPM Mandiri adalah program nasional penanggulangan kemiskinan terutama yang berbasis pemberdayaan masyarakat
e.       Program KUR (Kredit Usaha Rakyat)
Program KUR (Kredit Usaha Rakyat) kredit/pembiayaan yang diberikan oleh perbankan kepada UMKMK yang feasible tapi belum bankable. Maksudnya adalah usaha tersebut memiliki prospek bisnis yang baik dan memiliki kemampuan untuk mengembalikan.

Angka kemiskanan yang dirilis oleh Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan bahwa pada September 2011, jumlah penduduk miskin mencapai 29,89 juta orang (12,36 persen). Jika dibandingkan dengan kondisi Maret 2011, di mana jumlah penduduk miskin saat itu mencapai 30,02 juta orang (12,49 persen), itu artinya selama periode Maret-September 2011 jumlah penduduk miskin hanya berkurang  sebanyak 130 ribu orang atau sekitar 0,13 persen

Kesimpulan        : Pada Dasarnya Kebijakan-kebijakan dalam pemberantasan kemiskinan pada era pemerintahan Bapak Susilo Bambang Yudhoyono sangat baik dan pro rakyat kecil, ini di buktikan dengan adanya penurunan jumlah penduduk miskin beberapa bulan terakhir namun kebijakan-kebijakan ini saya rasa kurang bekerja secara efektif dikarenakan anggaran yang dikeluarkan untuk membuat kebijakan-kebijakan ini berjalan tidak sesuai dengan penurunan angka jumlah penduduk miskin.


Sumber: Wikipedia.com
              ramsaroza.blogspot.com/2013/04/makalah-tentang-penanggulangan.html